Tuesday, December 09, 2014

DI ANTARA DUA POHON

kau berdiri di antara dua pohon itu
yang terkadang jemarinya
mengusap luka di sekujur tubuhmu
lalu kau memeluknya satu per satu
seolah mereka itu ibu-bapakmu
kau berdiri di antara dua pohon itu
yang terkadang membelai rambutmu
sehabis badai mengurainya tak bersusun
lalu kau membisiknya tentang lagu
lantunan kayangan tanpa riuh
pada suatu malam
aku berdiri di antara dua pohon itu
aku mencari jejakmu yang hilang
sehabis gergaji memotong-motong kakimu
lalu kedua pohon itu membisikku tentang lagu
lantunan kayangan tentangmu tanpa riuh
***
Labakkang, 24 Oktober 2014
Share:

0 comments:

Post a Comment